DI RUANG SEGI EMPAT

Di ruang segi empat kami berbagi tempat 
untuk keringat dan mesin yang kami deru, terus dan terus
dari pagi hingga mentari beranjak pergi
keringat ini basah oleh tekad dan asin oleh kerja keras.
kami berkeringat untuk menyeka gelisah,
tenteng beras, minyak tanah dan uang sekolah,
tak ada lagi lelah, tak boleh menyerah.
Di ruang segi empat kami berbagi lampu
yang diisi dengan harapan dan cita-cita sederhana kami
tentang sajian makan malam dan kehidupan
agar setiap saat ruangan ini terlalu sesak dengan penat dan bau keringat
biasnya menyelamatkan semangat yang sekarat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar