Kawah Sastra

Jein Oktaviany
Manisan kalua jeruk ini memang berbeda, meski rasanya sama-sama manis, tapi tetap saja ada yang berbeda, entah apa.
 Begitulah kira-kira yang sering kudengar dari para pengunjung toko ini. Beberapa langganan toko, atau wisatawan yang sudah pernah membeli kalua jeruk tapi bukan dari toko ini. Semua sepakat bahwa kalua jeruk dari toko ini adalah yang paling enak. Dan aku hanya bisa tersenyum saja mendengar semua pujian itu.

Aku sudah bekerja selama tiga tahun, tiga kali ganti tempat kerja, dan semua tetaplah di toko oleh-oleh seperti ini. Tapi hanya saat aku bekerja disinilah, aku mendengar pujian macam tadi, pujian pertama tentang kalua jeruk yang pernah kudengar, dan ternyata pujian-pujian itu terus berlanjut.
Padahal, tak ada yang istimewa dari toko ini. Toko ini bukanlah yang paling besar. Toko ini juga membuat manisan itu seperti toko-toko lainnya, membuat manisan dari kulit jeruk bali, dikupas, direndam, dan diberi gula. Semuanya sama. Tak ada yang berbeda.
Tapi toko ini adalah toko paling laris, sungguh aku tak mengerti. Padahal toko ini bersampingan dengan toko oleh-oleh manisan lainnya, toko-toko yang lebih besar, dan lebih gila-gila dalam hal promosi. Tapi tetap saja, selalu toko ini yang para wisatawan tuju.
Oleh : RamadhanGinanjar
***
Kita adalah sepasang sepatu,
selalu bersama tak bisa bersatu.
Kita... mati bagai tak berjiwa
bergerak karena kaki manusia.
Aku sang sepatu kanan,
kamu sang sepatu kiri,
Tulus – Sepatu

MEMANG Lagu Tulus berjudul Sepatu yang sedang merajai top chart list di radio-radio Bandung. Hampir setiap sore lagu Tulus selalu diputar. Mau nggak mau lagu itu akhirnya berhasil mendoktrin otakku dan sukses menjadi lagu yang paling sering diputar di playlist handphone. Bukan hanya dikarenakan enak didengar, tapi lagu itu juga punya makna tersendiri buat aku.
Dia lebih dari sekedar temanku, dia pujaan hatiku. Entah mengapa sejak pertemuan pertama kali dengannya, seolah ada sebuah magnet yang berhasil menghipnotis perasaan ini. Perjalanan opentrip Kawah Putih gunung Patuha tiga bulan lalu lah yang berhasil mempertemukan kami berdua.
Perkenalan yang sangat lumrah dilakukan orang-orang ketika berpapasan dengan anggota opentrip lainnya yang akan barengan masuk Kawah Putih, dia orangnya supel.
“Olive..” Dia mengulurkan tangannya sambil tersenyum mengajak berkenalan.
“Andi..” Jawab ku sederhana, dengan rasa malu.
“Salam kenal mas!” Timpalnya spontan.
“Andi aja, biar makin akrab, nggak usah pakai Mas hehe” Ya ampun kaku banget sikapku waktu itu.
“Up to you...”
***

Pagi ini terasa sangat berbeda bagi Aisyah, karena pagi ini adalah pagi pertama Aisyah berada di rumah Abah. Rumah yang sekaligus menjadi tempat Aisyah menghabiskan masa kecilnya. Masih dengan arsitektur bangunan yang sama, rumah kayu dengan sedikit sentuhan budaya sunda, dan dominan berwarna coklat. Tapi sayang, suasananya yang nampak berbeda. Tidak ada lagi suara yang mengingatkan Aisyah akan hal-hal yang membahayakan.
"Aisyah, jangan main di atas pohon nanti jatuh!"
Atau sesekali mengingatkan Aisyah makan.
"Aisyah sini makan dulu Cu, Emak sudah buatkan sayur asem kesukaanmu nih!"
Emak sosok nenek yang selalu menjadi panutan bagi cucu-cucunya, dan kini hanya tinggal kenangan yang masih tersisa. Empat puluh hari telah berlalu, meninggalkan kenangan dan perasaan kehilangan yang mendalam. Sampai saat ini, Aisyah masih selalu merasa bahwa Emaknya itu masih ada. Namun sayang ....
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Arsip

  • ►  2017 (1)
    • ►  Desember (1)
  • ▼  2016 (112)
    • ▼  November (3)
      • Rahasia Manisan Tradisional (Juara Favorit Tantang...
      • Tuhan Bercanda di Dua Kawah (Juara Favorit Tantang...
      • Di Bawah Naungan Bandrek Abah (Juara Umum Tantanga...
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (11)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (15)
    • ►  April (17)
    • ►  Maret (12)
    • ►  Februari (18)
    • ►  Januari (15)
  • ►  2015 (17)
    • ►  Desember (17)

Postingan Unggulan

  • SEBELUM LAUT BERTEMU LANGIT
    Seekor penyu pulang ke laut Setelah meletakkan penyu telurnya di pantai Malam ini kubenamkan butir-butir Puisiku di pantai hatimu P...
  • Gloomy Sunday
    Gambar : Google             Karen menyadari pilihannya salah, prediksinya tentang cuaca jelas tak masuk perhitungan sebelumnya. Ia ...
  • Pengecut Yang Mengagumimu
    Di sekian, nyaris ribuan fajar yang kulewati sejak aku bertemu denganmu. Aku merasa biasa saja. Tak ada detak jantung yang terlal...
  • Resensi Buku "Personality Plus"
    Judul Buku: Personality Plus Penulis: Forence Littauer Salah Satu #1 buku terlaris di dunia
  • Dari Pondok (II)
    : Pesan yai Do’a yang terpental Mari bersama-sama Hilangkan penghalang Aku memberi Kau menerima

Kategori

cerpen (34) puisi (32) cerbung (11) prosa (11) esai (5) artikel (4) sajak (4) resensi buku (2) sketsa (2) surat terbuka (2) FESADEY (1) Short Story (1) haiku (1) kawah sastra (1) reportase (1)

Kawah Sastra Ciwidey

Kawah Sastra Ciwidey
Kawah Sastra Ciwidey merupakan sarana berkumpulnya para penikmat seni pada umumnya. Dan sastra pada khususnya. Wadah untuk berbagi pengalaman dalam dunia literasi juga arena diskusi. Dengan tujuan utama merangsang para anggota untuk meletuskan imajinasinya lewat tulisan serta mengobarkan kebaikan kepada masyarakat luas melalui jalan seni. Jalan sastra. Berdiri 1 Juni 2014

Facebook : Kawah Sastra Ciwidey
Twitter : @kawahsastra
Instagram : @kawahsastra
Email : ks.ciwidey@gmail.com

Postingan Unggulan

  • SEBELUM LAUT BERTEMU LANGIT
    Seekor penyu pulang ke laut Setelah meletakkan penyu telurnya di pantai Malam ini kubenamkan butir-butir Puisiku di pantai hatimu P...
  • Gloomy Sunday
    Gambar : Google             Karen menyadari pilihannya salah, prediksinya tentang cuaca jelas tak masuk perhitungan sebelumnya. Ia ...
  • Pengecut Yang Mengagumimu
    Di sekian, nyaris ribuan fajar yang kulewati sejak aku bertemu denganmu. Aku merasa biasa saja. Tak ada detak jantung yang terlal...
  • Resensi Buku "Personality Plus"
    Judul Buku: Personality Plus Penulis: Forence Littauer Salah Satu #1 buku terlaris di dunia
  • Dari Pondok (II)
    : Pesan yai Do’a yang terpental Mari bersama-sama Hilangkan penghalang Aku memberi Kau menerima

KONTRIBUTOR BLOG


1. Yogira Yogaswara
Facebook : Yogira Yogaswara

2.Rian Ibayana
Facebook : Rian Ibayana
Blog : Ibayanasandjaya.blogspot.com

3. Rangga Muhammad
Facebook : Arangga Muhammad
Instagram : @rangga_muhammad

4. Aya Sofi Rumaisha
Facebook : Lupita Lestari
Twitter : @lupita_lestari
Tumblr : lupitalestari.tumblr.com

5. Yoga Palwaguna
Instagram : @ypalwaguna
Twitter : @ypalwaguna
Tumblr : palwaguna.tumblr.com

6. Tika Kartika
Instagram : @tikakaoo
Facebook : Tika Kartika (Peraih Mimpi)

7. Ananda Arien
Facebook : Ananda Arien
Twitter : @anandaarien
Instagram : @anadaarien02

8. S.J Munkain
Facebook : SJ Munkian
Instagram : @sjmunkian
Tumblr : sjmunkian.tumblr.com

9. Srea
Twitter : @sreartion
Instagram : @sreartion
Blog : catatanhatisrea.blogspot.com

10. Nisa
Facebook : Nissa Septiani

11. Jein Gemini Oktaviany
Blog : www.jeinoktaviany.com

12. Aditya Pratama
-

13. Siska Nur Fitriyani
Email : siskanf@yahoo.com
Line : siskanurfitryani

14. Nana Kurniawan
Facebook : Nana Kurniawan

15. Rosi Risalah
Facebook : Rosi Risalah
Instagram : @rosirirs
Blog : jurnalco.wordpress.com

16. Rizki Fatmala
Instagram : @rizkypatmala
Facebook : Rizky Fatmala Agustina

17. Yosep Hendhry
Twitter : @yosef_hendhry
Line : yosephendhry
Blog : www.yosephendhry.id

18. Noe
Instagram : @noekecil
Twitter : @noekecil
Blog : noekecil.blogspot.com

Arsip

  • ►  2017 (1)
    • ►  Desember (1)
  • ▼  2016 (112)
    • ▼  November (3)
      • Rahasia Manisan Tradisional (Juara Favorit Tantang...
      • Tuhan Bercanda di Dua Kawah (Juara Favorit Tantang...
      • Di Bawah Naungan Bandrek Abah (Juara Umum Tantanga...
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (11)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (15)
    • ►  April (17)
    • ►  Maret (12)
    • ►  Februari (18)
    • ►  Januari (15)
  • ►  2015 (17)
    • ►  Desember (17)

Kategori

cerpen (34) puisi (32) cerbung (11) prosa (11) esai (5) artikel (4) sajak (4) resensi buku (2) sketsa (2) surat terbuka (2) FESADEY (1) Short Story (1) haiku (1) kawah sastra (1) reportase (1)
Copyright © 2015 Kawah Sastra

Created By ThemeXpose