Tegakkan sanggulmu, Nyai
Redakan hujan mawar di matamu
Cermin itu untuk berhias muka
Bukan sarana membabar luka
Pecah ia dilahap nanarmu
Tegakkan sanggulmu, Nyai
Padamkan tenggarang di dadamu
Basuh tangan itu dari sibiran kendi percayamu
Yang tengkarap diterjang lidah berpiuh
Domba bermayat serigala terbaring di atas kasurmu
Tegakkan sanggulmu, Nyai
Alirkan jauh tempias dari masa yang lalu
Bibirmu masih merindu gincu, merahkan
Lenjangmu masih merindu molek sinjang, kenakan
Tegakkan sanggulmu, Nyai
Masih ada surga di telapakmu
Dan neraka pada murkamu
Tegakkan sanggulmu, Nyai
Jalan panjang itu menunggu langkah kakimu
***
Dibuat di Rumah,
Ketika hujan turun rintik dan aku sedang memikirkanmu,
Bertepatan dengan tanggal 20 Mei 2016 Masehi
Yoga Palwaguna
Bukan untukku ku tahu. Tapi terima kasih mauidloh nya. Ku yakin bukan hanya untuk perempuanmu saja kau tujukan
BalasHapusBenar2 memotivasi
BalasHapus