Pagi
buta, penduduk desa Cimenyan dikejutkan dengan sebuah kejadian asing. Sebuah
pohon hitam tiba-tiba tumbuh menjulang di depan rumah pak Tete, kepala desa
paling dihormati didesa tesebut. Pohon
hitam itu mempunyai dia meter 1,5 serta tinggi hampir 20 meter sehingga dari
jauhpun tampak jelas. Mulai dari akar, batang, ranting hingga ujung daun
seluruhnya berwarna hitam, seperti arang.
Seorang
ibu yang hendak ke pasar subuh hari, yang pertama kali melihat pohon tersebut,
dia sangat terkejut mengira sosok tinggi hitam itu adalah jelmaan raksasa atau
orang sekitar menyebutnya buta, sosok raksasa yang sering menjadi penjahat di
dunia pewayangan. Memang sebelumnya ada isu ada seorang konglomerat yang
melakukan pesugihan meminta kekayaan kepada buta. Namun tidak terbukti karena
belakangan ketahuan kekayaannya hasil korupsi.
Si
ibu memberanikan diri mendekati karena sosok hitam tersebut tidak bergerak sama
sekali, sesampainya di depan gerbang barulah tampak sosok itu adalah sebuah
pohon besar dan tinggi namun berwarna gelap. Cahaya dari ruangan depan cukup
meyakinkan pandangan si ibu. Sementara di pos satpam, terlihat dua penjaga
rumah tertidur pulas. Si ibu kemudian menggedor gerbang membangunan kedua
penjaga rumah tersebut sampai terbangun. Memberi tau sebuah pohon tumbuh
tiba-tiba di halaman, si ibu yang tak lain tetangga rumah tau benar di halaman
rumah pak Tete tak ada pohon itu sebelunya, hanya ada dua pohon mangga dan satu
pohon jambu.
Betapa
kaget kedua penjaga rumah melihat pohon hitam tiba-tiba ada di halaman rumah
majikannya. Selang beberapa menit puluhan orang sudah berkumpul di halaman
rumah pak Tete, warga yang baru pulang dari mesjid, ibu-ibu lain yang hendak ke
pasar serta orangluar yang kebetulan melintas, semua tumpah di halaman rumah
Pak Tete. Semua bertanya-tanya, saling tatap satu sama lain. Heran mengapa
pohon sebesar itu bisa tiba-tiba tumbuh, butuh puluhan bahkan ratusan tahun
untuk pohon biasa hingga menjulang seperti itu. Terlebih pohon itu berwarna
gelap. Sementara sang punya rumah diketahui sedang berlibur untuk beberapa hari
bersama seluruh keluarganya ke luar negeri.
Beberapa
jam berselang, berita tumbuhnya pohon hitam di rumah pak kades, tersebar luas.
Aparat desa, kecamatan serta pihak kepolisian sudah berada di lokasi. Demikian
juga dengan penduduk, semakin siang semakin banyak berdatangan. Penasaran ingin
menyaksikan dengan mata kepala sendiri kejadian langka tersebut. Sehingga jalan
di depan rumah sementara ditutup karena banyaknya warga. Semua terheran-heran
menyaksikan keanehan pohon itu.
Dengan
kecanggihan teknologi, berita menyebar luas. Para wartawan media lokal maupun
nasional berdatangan mencari berita. Foto pohon hitam tersebut bertebaran di
media cetak hampir setap hari, begitupun di media televisi berita tentang pohon
hitam diberitakan hampir setiap jam. Bahkan ada acara khusus yang mencari
keuntungan dengan mengeksplore terus
berita tersebut. Link demi link bertebaran di media sosial membuat msyarakat
luas semakin penasaran dengan fenomena langka itu, mereka berdatangan untuk
membunuh rasa penasaran atau sekedar berselfie ria di depan pohon tersebut.
Cimenyan
menjadi ramai, warga memanfaatkan dengan menyediakan lahan parkir buat para
pengunjung, berjualan kopi serta cemilan. Dan hasilnyapun tidak terkira. Ketua
RW dan RT menjadi artis dadakan karena diliput oleh berbagai media, tampangnya
tayang dimana-mana.
Sementara
Pak Tete sang mpunya rumah, asyik bersama keluarganya di luar negeri. Kebiasaan
menutup celah kmunikasi, baik telepon maupun media sosial selama liburan.
Membuat Pak Tete tidak mengetahui sama sekali berita yang sedang hangat di
negaranya. Fenomena yang menggemparkan di halaman rumahnya.
Beritapun
bergeser kepada siapa pemilik rumah tersebut, masyarakat yang mengikuti
prkembangan dari media dibuat penasaran sebab sang pemilik rumah belum juga
muncul. Pihak keluarga hanya menjelaskan bahwa pak Tete yang tak lain merupakan
Kades Cimenyan sedang berlibur ke luar Negeri dengan kebiasaan menutup celah
komunikasi selama liburan.
Isu
beredar cepat, beredar luas. Tentang seorang kades yang gemar liburan, dari
mana uangnya, apa usaha sampingannya, jangan-jangan korupsi dana desa dan lain
sebagainya. Bahkan dari pihak kejaksaan langsung bertindak cepat menggeledah
kantor Kepala Desa juga menggeledah rumah
sang punya rumah, mencari bukti kemungkinan korupsi.
Mau
tau kelanjutannya????
Edisi
selanjutnya ya
Duh bikin penasaran kelanjutannya
BalasHapusIni pasti bakal keren banget nih. I can feel it.
BalasHapusYes ada tungguaneun nih. Kudu dilanjut
BalasHapusOkeehhh diantooos tos tos
BalasHapus