Ilustrator : Pajar
Kuntum-kuntum air mata ini untuk bahagiamutiap tetes terdiri dari samudera
mengalir dan membasuh semua luka
Bagai hujan yang merasuk relung hati
memenangkan hati yang gelisah
Biar menggigil karena dingin, mengabulkanmu sejuta ingin
mekar dalam doa terucap wujudkan harap dalam lelap
Meski dalam dunia yang berputar cepat
tapi nanti berhenti oleh sang maha kuat
Lalu dawai kehidupan kian berputar gemetar
memaksaku untuk berlari kencang
dikejar sang waktu yang kian cepat
Namun aku akan kembali selama bumi masih bulat
dengan iman yang kian rapat
Jadi, jangan sampai kau kerling matamu
karena itu akan membuat dunia berhenti berputar
Ciwidey, 13 Desember 2015
Ditulis oleh delapan kepala yang berbeda
Kalimat pertamanya keren. :)
BalasHapusentah kenapa suka kalimat akhirnya...
BalasHapusAku suka semuanyaahh ��:) ...
BalasHapusAku juga... D
BalasHapussaya suka dawai dan bumi yang bulat :D
BalasHapussaya suka dawai dan bumi yang bulat :D
BalasHapusternyata bisa padu juga ya puisinya, keren emang kita :P
BalasHapuspuisi itu umumnya ditulis secara individualistis/personal. tapi yang ini mendobrak tatanan. bisa juga ya...
BalasHapus