Pagi ini membaca sebuah cerita pendek milik seorang teman berjudul "RencanaKu". Alur ceritanya sederhana, tidak rumit sehingga membuat otak melilit. Tapi cerpen ini mampu menghentakkan rasa syukur yang pingsan akut. Bagi saya mensyukuri hal-hal yang kecil saja seringkali cukup sulit apalagi mensyukuri hal-hal yang tampak buruk, padahal seringkali hal-hal yang tampak buruk ini hanya selubung luar saja, bisa jadi sesuatu yang ada di baliknya justru lebih indah dari apa yang bisa kita bayangkan, ya siapa tahu.
Jangan sesali apa yang tumpah, mungkin itu adalah caraNya menunjukkan hal yang indah.
Secara garis besar cerpen ini menceritakan kesialan tokoh utamanya dalam perjalanan menuju sekolah. Mulai dari ban motor yang kempes mengharuskan ia naik angkot untuk sampai ke sekolah. Tiba di gerbang sekolah ia bertemu dengan pengemis yang mengibakan hatinya untuk membantu, namun sayangnya si tokoh utama akhirnya justru terlambat masuk kelas sehingga tidak bisa mengikuti pelajaran.