Cepat dan Lambat itu tidak Ada, yang Tersisa Hanyalah Waktu yang Tepat.

Pagi ini membaca sebuah cerita pendek milik seorang teman berjudul "RencanaKu". Alur ceritanya sederhana, tidak rumit sehingga membuat otak melilit. Tapi cerpen ini mampu menghentakkan rasa syukur yang pingsan akut. Bagi saya mensyukuri hal-hal yang kecil saja seringkali cukup sulit apalagi mensyukuri hal-hal yang tampak buruk, padahal seringkali hal-hal yang tampak buruk ini hanya selubung luar saja, bisa jadi sesuatu yang ada di baliknya justru lebih indah dari apa yang bisa kita bayangkan, ya siapa tahu.
Jangan sesali apa yang tumpah, mungkin itu adalah caraNya menunjukkan hal yang indah.
Secara garis besar cerpen ini menceritakan kesialan tokoh utamanya dalam perjalanan menuju sekolah. Mulai dari ban motor yang kempes mengharuskan ia naik angkot untuk sampai ke sekolah. Tiba di gerbang sekolah ia bertemu dengan pengemis yang mengibakan hatinya untuk membantu, namun sayangnya si tokoh utama akhirnya justru terlambat masuk kelas sehingga tidak bisa mengikuti pelajaran.
Nyaris serupa dengan apa yang dialami tokoh utama dalam cerpen ini, saya pun mengalami 'kesialan' beruntun kemarin. Pagi hari ketika pergi bekerja saya mengalami banyak hambatan, terlalu panjang untuk diceritakan di sini. Sampai di tempat kerja arus data tidak berjalan dengan baik, mungkin efek akan liburan sudah menerpa tim kerja saya sehingga laporan banyak yang terlambat. biasanya pukul 4 sore seluruh pekerjaan saya sudah selesai, tapi kemarin sampai setengah enam sore masih ada saja tim yang belum menyelesaikan laporan. Saya merasa hari itu sangat buruk dan melelahkan, saya membayangkan kemacetan dan terlambat pulang ke rumah. Saya bahkan hanya sempat membeli minuman untuk berbuka puasa, dan pekerjaan saya baru selesai setelah semua staf di kantor pulang. Sayalah orang terakhir yang mematikan lampu dan pendingin ruangan. Saya mengambil air wudu dengan perasaan penuh keluh.
Sial itu sebenarnya hanya persepsimu saja.
Hingga ketika saya telah menyelesaikan salat magrib, salah seorang mekanik di tempat kerja saya berkata, "Lup, kakaknya nungguin tuh!" Saya mengangguk dan mengucapkan terima kasih, lalu bergegas pergi keluar. Tidak diduga kakak sepupu saya dan suaminya telah menunggu saya di dalam mobil mereka.
"Yuk, buka puasa! Kita cari makanan yang enak!" ucap kakak sepupu saya begitu saya masuk ke dalam mobilnya.
Seketika saya malu kepada Tuhan, betapa saya mudah sekali mengeluh dan lupa bahwa ia bisa saja memberikan jalan keluar dari arah yang tidak disangka-sangka.
So yesterday i broke my fasting with delicious food and beverage in the good place for free! Yay yay! Bahkan saya bisa tertidur dengan nyaman hingga sampai di rumah. Saya sadar mengapa Tuhan melambatkan saya untuk pulang justru adalah rencanaNya untuk memberikan rizki kepada saya. Seperti tokoh utama yang ada dalam cerpen tersebut, bahwa kesialan yang ia hadapi bisa jadi merupakan jawaban Tuhan atas doanya untuk menjadi seseorang yang lebih bermanfaat bagi sesama, menjadi pribadi yang digunakan Tuhan untuk menolong hambaNya yang lain.
Perlu kepekaan untuk menyadari bahwa Tuhan selalu menjawab doamu.
Kita hanya perlu mengupayakan yang terbaik maka Tuhan lah yang akan menggenapkan hasilnya. Tak perlu takut jika ia melambatkan langkah kita, mungkin kita adalah anak panah yang Ia tarik ke belakang seolah mundur, padahal Ia hanya akan melesatkan kita jauh ke depan. Ia tidak akan memberi dalam 'cepat' dan 'lambat', Ia hanya akan memberi dalam waktu yang tepat.

Dia lah yang tahu kapan waktu yang tepat.
Siapapun yang sedang merasa dilambatkan kelulusannya, pekerjaannya, belahan jiwanya, lakukan saja yang terbaik dan teruslah mensyukuri apapun dalam hidupmu, yang telah kau miliki. Percayalah Ia tidak pernah meninggalkanmu atau menghalangi keinginanmu, Ia tahu apa yang tebaik bagimu dalam waktu yang terbaik.
___________________________________________________
Penulis : Aya Sofi Rumaisha
Terima kasih kepada penulis cerpen "RencanaKu", terima kasih telah menuliskan sebuah cerita yang membangunkan jiwa dari tidur panjangnya. (Walau sepertinya dia masih ngantuk aja :D )

*Sumber gambar : Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar