Arsip
-
▼
2015
(15)
-
▼
Desember
(15)
- ROSVATI: PART II (Ketika Hati Terbelah Dua)
- Sanbenito
- Dari Pondok (I)
- Perempuan Senja
- Dreaming of Insomniac
- Bunga bagi yang Terlupa
- DHUHA IBU, ULANGTAHUNKU
- Otonomi Wanita dalam Wacana Kekuasaan
- MITOS-MITOS YANG BERKEMBANG DI CIWIDEY
- ROSVATI (PART I)
- Di Bawah Kanopi
- SEBUTLAH DIA IMAS
- Menari
- Cerita dari Sahabat
- Segala Rasa
-
▼
Desember
(15)
Postingan Unggulan
-
INDRAGIRI Membacamu Membaca telapak tangan yang dingin Membaca jemari yang memancarkan ketenangan Dari setiap ruasnya...
-
Cerita Oleh: Srea Gambar : google Malam ini, aku akan menjadi bagian dari orang-orang yang bahagia (lagi). Sepasang kekasih se...
-
(Fhoto dari blog animasi anak bangsa) “ Kalau bulan bisa ngomong...tentu dia tak akan bohooong.... “ Meski tak sejerni...
-
Kau darah bagi jantung Oksigen bagi paru-paru Air bagi ikan Bensin bagi mobil Batu bara bagi kereta Roh bagi raga Isi bagi cangkang
-
Setelah sekian lama terperosok dalam ilusi, Nadin pun sadar, ia tak seharusnya terbelenggu dalam tunggu, terdiam dalam sesak, sepahit...
Kategori
cerpen
(27)
puisi
(25)
cerbung
(11)
prosa
(7)
esai
(5)
artikel
(4)
sajak
(4)
resensi buku
(2)
sketsa
(2)
surat terbuka
(2)
FESADEY
(1)
Short Story
(1)
haiku
(1)
kawah sastra
(1)
reportase
(1)
Tes..haiku.mestinya tika ya..bukan berarti mencuri start..just tes
BalasHapusAhahahaa teu nanaon kang, nyantai :D
BalasHapushaiku perdana, sederhana, nanti haiku harus ada segmennya..puisi, cerpen dsb
BalasHapusbaca haiku ini rasanya cesss banget kayak ditetesin air.
BalasHapusafter taste nya tuh sejuk
BalasHapushaiku keren. saya juga nanti mau ah posting haiku
BalasHapus