Penulis: Forence Littauer
Buku
karangan Forence Littauer ini pertama terbit pada tahun 1992 di Amerika
Serikat. Mulai dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia pada tahun 1996.
Penulisan buku ini terinsipirasi dari karya Tim LaHaye yang menjabarkan 4
watak, yang awal mula digagas oleh Hippocrates. Dalam buku ini Littauer
mengupas tipe-tipe kepribadian/personality
mengenai keistimewaan dan mengatasi kelemahannya. Buku ini memberikan wawasan berharga untuk mengetahui jenis kepribadian
yang dianugrahkan Tuhan.
Berdasarkan
pengalaman, memang sebagian orang tidak setuju dengan pengelompokan kepribadian
ini, hal ini dianggap mengkotak-kotakan seseorang. Berbeda halnya bagi praktisi
psikologi dan medis, pemahaman kepribadian ini sangat membantu dalam
mendiagnosa masalah karakter dan kejiwaan pasiennya. Pada saat melamar
pekerjaan pun hal ini dijadikan bahan
acuan untuk psikotest oleh HRD (Human
Resource Development) dalam penjaringan karyawan-karyawannya.
Dalam
kehidupan sehari hari, kita akan bisa memahami seseorang bila kita mengenal
terlebih dahulu kepribadian diri kita sendiri. Memahami diri sendiri akan
menuntun kita bagaimana cara sebaik-baiknya dalam memaksimalkan aset yang telah
Tuhan berikan. Penulis di sini memandang bahwa manusia lahir dengan seperangkat
kepribadian yang telah Tuhan ciptakan. Kekurangan dan kelebihan masing-masing
watak merupakan anugrah dari Tuhan yang harus dimaksimalkan potensinya. Setiap
individu itu unik dan istimewa. Tidak ada yang sama, hanya ada satu ‘diri kita’
di dunia ini.
Mengenal 4
jenis kepribadian dalam buku Personality
Plus, yaitu:
Sanguinis
Kepribadian sanguinis yang popular cenderung
ekstrovert (terbuka), pembicara yang baik dan berjiwa optimis. Karakter ini
juga memiliki selera humor yang hebat, periang, emosional, lugu, polos, berhati
tulus dan dapat menghidupkan suasana.
Melankolis
Kepribadian melankolis sempurna cenderung
introvert (tertutup), pemikir dan perfeksionis. Karakter ini cenderung pemikir,
jenius, analitis, penuh kesadaran, artistic atau musical, suka berkorban,
idealis, terorganisir dan menetapkan standar yang tinggi.
Koleris
Kepribadian koleris yang kuat cenderung
ekstrovert, berbakat pemimpin dan memiliki kepribadian yang kuat. Karakter ini
juga memiliki sikap yang tegas, bebas, mandiri, tidak emosional dalam bertindak
dan tidak mudah patah semangat.
Plegmatis
Kepribadian phlegmatis yang damai cenderung
introvert, pengamat dan tenang. Karakter ini juga memiliki kepribadian yang
rendah hati, santai, konsisten, tenang tapi cerdas, bahagia menerima kehidupan
dan dapat diandalkan.
Disamping
kelebihannya masing –masing karakter memiliki masalah serius yang harus
dicarikan pemecahannya. Littauer bersama suaminya telah mengamati selama
puluhan tahun, terkait tipe-tipe kepribadian tersebut sehingga tak hanya
mengkategorikan namun juga menyuguhkan solusi dari permasalahan yang kerap
muncul dari tiap karakter. Bahkan anak-anaknya yang Ia besarkan dalam satu atap
pun memiliki kepribadian
berbeda-beda, “Everybody is special”.
Kisah dan pengalaman sosial yang Ia temui juga tertuang ke dalam buku ini,
sebagai gambaran dan contoh rinci dari permasalahan dan jalan keluarnya.
Siska Nurfitryani
Bandung, 8 Maret 2016
Keren review-nya bahasanya lugas. Jadi bertanya-tanya, aku masuk kelompok kepribadian yang mana ya?
BalasHapus